Kamis, 23 Agustus 2007

Kinabalu 4095 dpl


Gunung itu terlihat aneh dengan banyak puncak. Tidak seperti gunung-gunung yang pernah saya lihat sebelumnya, gunung ini tidak mengkerucut seperti gunung-gunung pada umumnya, ia seperti kue dengan bentuk-bentuk lucu di atasnya. Pemandangan indah sepanjang perjalanan bis dari Kota Kinabalu melengkapi kerisauan dalam hati, akankah saya dapat mencapai puncak gunung itu nanti.

Perjalanan dari Kota Kinabalu ke Kinabalu Park sejauh 85 kilometer ditempuh selama kurang lebih 2 jam 15 menit, dan ongkosnya RM 15 untuk bis AC yang cukup nyaman. Beritahu petugas bis tujuan anda ke Kinabalu Park.

Kinabalu Park 09:45. Udara sejuk pegunungan tidak begitu terasa dibawah sinar matahari Sabah yang hangat. Satu hal yang menarik jalan masuk ke Kinapark terlihat bersih, sebagaimana di kota-kota Malaysia yang saya lewati kebersihan sepertinya mendapatkan prioritas lebih. Pengunjung dikenakan conservation fee saat masuk ke Kina park sebesar RM 3.00.

Kinabalu Nature Resort, kantor tempat konfirmasi pendaftaran untuk pendakian gunung ini. Saya memberikan nomor booking yang saya dapat saat melakukan reservasi via telepon beberapa hari yang lalu. Ke arah utara saya melihat gunung itu di kejauhan dengan awan menutupi sebagian badan gunung. Puncak Kinabalu masih terlihat di atas awan itu seperti tidak tersambung dengan bagian bawahnya.

Petugas memproses pendaftaran saya. Pelayanan cukup cepat dan efisien. Biaya yang diperlukan untuk pendaftaran yaitu 1) Climbing permit RM 100, 2) Insurance RM 3.5, 3) Akomodasi di Laban Rata RM 16.20, dan 4) Guide Fee RM 28.33. Saya mendapatkan guide fee tidak terlalu mahal karena biaya 1 orang guide RM 85 dibagi tiga ke sesama pendaki lain yang akan naik bersama.


Kina park HQ menyediakan tempat penyimpanan terkunci untuk pendaki-pendaki yang hendak meninggalkan barang-barang berharga. Keril besar bisa ditinggalkan disini, cukup gunakan daypack untuk pendakian ini agar bisa menikmati indahnya perjalanan ke puncak Kinabalu.

Matt Knowles, Birgit Harrer teman-teman pendakian ini. Kami mendapatkan guide yang sangat ramah dan bersemangat, namanya Antoni. Kami berempat mulai naik minibus milik resort yang mengantarkan kami ke Timpohon gate. Selamat perjalanan pemandangan resort sangat mempesona, kombinasi sempurna dengan udara sejuk dan sinar matahari yang hangat.

Timpohon Gate 10:33. Pendakian dimulai dengan jalan menurun memasuki kawasan berpohon tinggi. Pemandangan sekililing sangat indah, dan setelah beberapa menit suara air terjun mulai terdengar. Kami sampai di Carson waterfall.

Perjalanan mulai mendaki. Trek tanah sedikit berbatuan yang dibentuk menjadi tangga-tangga alam. Sebuah catatan penting adalah trek digunung ini begitu bersih tanpa ada sampah yang dibuang sepanjang jalan. Setiap pendaki diwajibkan menggunakan jasa guide, yang ternyata juga berperan untuk menjaga kebersihan lingkungan Kinabalu.

Pondok Kandis 10:54. Shelter pertama, pada ketinggian 1981.7 m asl. Pada shelter ini dan tiap-tiap shelter sesudahnya terdapat water tank yang berisi air mata air yang dialirkan melalui pipa – pipa. Trek tanah dan sedikit bebatuan. Sepanjang perjalanan banyak dijumpai tumbuhan Nephentus.
Pondok Ubah 11:10. Shelter kedua pada ketinggian 2081 m asl. Setelah 1.5 km perjalanan dari Timpohon gate, di daerah ini terjadi perubahan vegetasi, tidak ada lagi pohon – pohon tinggi dan pada bebatuan banyak ditemukan lumut – lumut karena udara yang lembab.

Udara sejuk dan cuaca yang bersahabat menjadikan pendakian cukup menyenangkan. Pada kilometer ke 2.3 mulai banyak terlihat tupai (squirrel) dan burung ekor kipas (fan-tail bird).

Pondok Lowii 11:36. Shelter ketiga pada ketinggian 2267 m asl. Pada shelter ini ada dokumentasi mengenai Hugh Low, orang Inggris pertama yang mendaki sampai ke puncak gunung Kinabalu pada tahun 1851. Dikisahkan Hugh Low tidak mengalami banyak kesukaran selama pendakian dari kaki gunung ke puncaknya, di lain hal ia banyak mengalami rintangan dalam mencapai kaki gunung dari pantai pelabuhan kota Kinabalu.

Cuaca terlihat berubah menjadi mendung, kabut awan mulai ikut menemani pendakian. Pendakian medan berbatu cukup berat.

Pondok Mempening 12:27. Shelter keempat pada ketinggian 2500 asl. Pada jalur ini terlihat banyak tumbuhan pakis. Jalur menyempit dan cukup curam dengan batu-batuan yang besar.

Layang-layang Staff Quarters 12:52. Kami tiba di shelter yang cukup besar dimana ada sebuah bangunan yang digunakan sebagai pos petugas. Di sekitar kawasan ini terdapat tumbuhan ‘periuk kera’ (Nepenthes Villosa), tumbuhan ini dapat hidup di tanah yang tidak subur dengan memakan serangga. Tumbuhan ini memiliki bunga berbentuk periuk yang berwarna-warni yang di dalamnya terdapat lendir yang berfungsi mengikat serangga yang masuk dalam ‘periuk’.

Pos ini berada pada ketinggian 2702 m asl. Cukup mengejutkan ternyata di daerah perhentian ini terdapat sedikit sampah-sampah kecil.

Beberapa meter setelah pos ini ada persimpangan yang mempertemukan jalur dari Mesilau Gate. Ikuti penunjuk arah yang menuju ke ‘summit’. Medan pendakian berikutnya kembali sangat curam dan berbatu.

Pondok Villosa 13:56. Shelter keenam pada ketinggian 2960 m asl. Pemandangan menuju ke shelter ini sangat indah, dan ada beberapa tempat yang dilalui berkesan seperti taman-taman alam yang sangat menakjubkan. ‘This could be heaven’. Medan pendakian untuk mencapai ‘surga’ ini sangat berat dan melelahkan.

Hujan mulai turun saat kami meninggalkan Pondok Villosa. Curah hujan menjadi sangat deras dan jalur pendakian dalam sekejap berubah menjadi sungai kecil. (Disarankan untuk mengganti sepatu anda dengan sandal.)

Pondok Paka 14:25. Shelter terakhir sebelum Laban Rata pada ketinggian 3080 m asl. Selama perjalanan terdapat taman-taman yang ditumbuhi anggrek (orchid). Ada kurang lebih 1000 species orchid tersebar di kawasan Kinabalu park. Mereka hidup di pohon dan di atas tanah. Juga ada tumbuhan rhododendron warna merah, kuning dan jingga. Walaupun hujan tetap turun deras dan jalur pendakian sangat berat, jangan lewatkan pemandangan indah sepanjang jalur ini.

Laban Rata 15:00. Sebuah bangunan cukup besar dengan hall room yang berfungsi sebagai restauran. Udara sangat dingin dan hujan turun deras. Saya melaporkan kedatangan pada petugas, dan mereka memberikan kunci tempat menginap di Panar Laban. Kita dapat memesan makanan di restauran Laban Rata. Harga nya agak sedikit lebih mahal, fried rice – RM 8.00, Kinabalu special fried rice – RM 18.00 (porsi sangat besar !) dan segelas air panas RM 0.50. Cukup mengherankan ada orang yang mau menyediakan jasa restauran di tempat berketinggian lebih dari 3000 m asl. Setelah berbincang-bincang dengan pekerja di Laban Rata, mereka bekerja hampir sebulan penuh dan dapat libut 1-2 hari dengan turun dari Laban Rata ke tempat tinggal mereka di sekitar Kina Park, sebagian besar waktu mereka dihabiskan di ketinggian 3000m a.s.l !

Ada tiga tempat menginap di ketinggian itu, yang pertama adalah Laban Rata yang juga berfungsi sebagai restauran. Ini adalah tempat menginap yang paling nyaman, kamar tidur untuk beberapa orang dilengkapi dengan pemanas, shower air panas, dan toilet dalam. Tempat berikutnya adalah Gunting Lagadan, sekitar 150 meter mendaki dari Laban Rata. Gunting Lagadan memiliki kamar mandi dalam bangunan. Sayang sekali saya tidak mendapatkan kamar di Laban Rata ataupun Gunting Lagadan, penginapan yang diberikan petugas reservasi adalah di Pana Laban. Untuk mencapai ke Pana Laban harus menuruni batuan kira-kira 50 meter dari Gunting Lagadan. Satu kamar untuk enam orang, dapur di luar kamar, dan kamar mandi (WC) sekitar 20 meter di luar ! WC nya adalah tipe cubluk dan dingin sekali. Dilain pihak, Pana Laban terletak di tepi tebing sehingga pemandangan ke sekitarnya sangat bagus, jika tidak berkabut ambil beberapa foto di sini.

Pendakian akan dilanjutkan malam hari karena biasanya terjadi badai di puncak Kinabalu pada sore hari, dan gerbang menuju puncak ditutup. Saya tidur dalam keadaan lembab dan kedinginan di Pana Laban (catatan: sebaiknya pakaian cadangan dimasukkan kedalam plastik kedap air, untuk mencegah basah karena air hujan merembes ke dalam daypack).

Laban Rata 02:00. Setelah cukup beristirahat, bawa perlengkapan kembali ke Laban Rata. Saya memesan hot water RM 0.50 untuk melarutkan Nestle-o-meals, dan memesan segelas kopi seharga RM 11.

Pendakian ke puncak dimulai pada 03:10. Gerbang pendakian ke puncak berada di sebelah pondok Gunting Lagadan. Gerbang tersebut mulai dibuka jam 02:00. Beberapa meter pertama masih terdapat vegetasi, kemudian mulai memasuki daerah bebatuan. Perjalanan melalui tangga-tangga kayu sampai akhirnya mencapai tebing batu yang curam. Antrian pendakian disini cukup panjang. Cuaca saat itu sangat cerah, dengan bulan purnama (sehingga medan perjalanan yang tidak ditutupi pohon-pohon tinggi dapat terlihat cukup jelas, sebaiknya bawa senter dengan batere cadangan jika tidak sedang bulan purnama).

Pendakian di tebimg batu cukup membahayakan karena jalur yang sempit, tebing di sebelah kiri dan jurang baru di sebelah kanan. Gunakan sarung tangan dan berpegangan pada tali tambang yang disediakan pada jalur. Beberapa meter pertama pendakian sangat curam, tali tambang sangat bermanfaat di jalur yang sangat sempit ini. (Hati-hari, karena menurut guide kami, pernah ada beberapa kecelakaan di jalur ini !) Setelah beberapa lama, pendakian tebing batu tetap curam, tetapi jalurnya lebih melebar. Air mengalir diantara batu-batu, sehingga mengakibatkan beberapa batu yang dilalui sangat licin. Sebaiknya melangkah pada batu yang ceper dan cukup berkontur.

Bagian terakhir dari pendakian tebing batu sudah tidak terlalu curam, tetapi sebaiknya tetap gunakan tali karena beberapa batu-batu tempat melangkah sangat licin. Akhir dari pendakian tebing baru ini adalah pondok Sayat-sayat. Kami melapor pada petugas, dan petugas disana memeriksa nomor pendakian. Vegetasi di ketinggian ini sudah sangat terbatas dimana hanya pakis dan mountain grass yang dapat bertahan pada kondisi itu.

Trekking setelah Sayat-sayat melalui batu-batuan datar, dapat dilihat beberapa puncak dari gunung Kinabalu. Puncak Low juga terlihat di kejauhan. Daerah batuan datar, tidak terlalu miring, tetapi sangat panjang. Tali bantuan tersedia, sehingga dapat berjalan sendiri mengikuti jalur tali tersebut. Tahap terakhir untuk mencapai puncak Low’s berupa jalur bebatuan yang curam. Angin dingin bertiup keras, dan membekukan. Banyak orang berlindung dibalik batu-batuan besar. Saya beristirahat dibawah batu besar, dan setelah beberapa lama memaksakan untuk mendaki ke puncaknya.

Low’s Peak 05:30. Puncak tertinggi gunung Kinabalu dengan ketinggian 4101 meter a.s.l. Angin dingin bertiup kencang. Pemandangan sunrise saat itu cukup indah walaupun sedikit ditutupi awan. Mulai berjalan turun pada jam 07:30. Cuaca cerah, pemandangan sangat luar biasa. Hujan mulai turun sekitar tengah hari

tulisan diatas dikutip dari http://contents.highcamp.info/index.php?option=com_content&task=view&id=98&Itemid=86
semoga dengan tulisan ini membantu gue dalam mempersiapkan perjalanan ke gunung kinabalu, tapi kapan ya.....
semoga aja gak terlalu lama ya,,
tapi sekali lagi we just planning and back to ALLAH who deciding